Kamis, 16 Januari 2014

Tugas softskill karangan observasi anak jalanan

Nama                   : Dwi Harsuwendo
Kelas                    : 5KA36
NPM                    : 19112352

Keberadaan anak jalanan sering  diabaikan dan tidak dianggap ada oleh sebagian besar masyarakat, terutama masyarakat awam. Anak jalanan, dipercaya semakin tahun semakin meningkat jumlahnya seiring berjalannya waktu.
Bangun tidur pada hari minggu pagi tanggal 24 November 2013, lalu lihat jam di kamar sudah menunjukkan jam 07. 00 wib. Saya segera bangun dan menuju ke kamar mandi. Sesudah mandi, saya berkemas lalu sarapan pagi.
Tidak lama setelah saya selesai sarapan, lalu berangkat menggunakan sepeda motor menuju “sekolah” yang sederhana tetapi dihuni anak-anak imut, lucu, menggemaskan dan memiliki keinginan yang sangat kuat untuk belajar. Sekolah itu adalah “De’ Champ Social School”, bangunan petak 3X5 yang terletak di antara gedung-gedung yang tinggi, tetapi dari tempat yang sederhana itu lah terlihat keceriaan yang tak ternilai harganya.
Sesampainya di sekolah itu, ternyata saya mahasiswa terakhir yang sampai di lokasi. Kebetulan saya mendapat tugas di hari ke dua. Karena saya pikir hari minggu itu para pekerja banyak yang libur jadi kiranya saya jalan agak sepi, tetapi sebaliknya jalanan ibukota padat merayap. Dan ternyata pak dosen pun ikut terlambat datang, jadi saya bisa santai sejenak sebelum acara di mulai.
Sebelum pak dosen datang saya dan teman-teman memberikan sedikit beberapa games yang cukup menghibur sekaligus meendidik buat anak-anak sekolah itu, mulai dari menebak soal hitungan, lalu pertanyaan logika sampai seni melipat kertas (origami). Tidak berapa lama dosen kami pun datang, lalu segera lah pak dosen memberi sambutan kepada ketua yayasan dan anak-anak yang belajar di “sekolah” itu.
            Setelah sambutan selesai saya dan teman-teman memberikan sedikit ilmu yang kami miliki, mulai dari belajar menghitung, menulis, membaca sampai membuat sebuah kerajinan tangan. Anak-anak sangat semangat dan antusias dengan semua ilmu yang kami berikan, sehingga kami sangat bersemangat dalam memberikan ilmu yang kami miliki. Walaupun mereka sering disebut anak jalanan, mereka memiliki sikap dan perilaku yang baik dan santun. Untuk spesifikasi lebih detail tentang anak jalanan, kita harus lihat apa yang membuat mereka hidup di jalanan. Seperti ada yang di karenakan dari segi ekonomi, dari segi keluarga, dan ada juga karena memang dia lebih nyaman untuk hidup di jalanan meski dia mampu untuk tinggal di dalam rumah.
Memang untuk saat ini pengertian kita tentang anak jalanan, pasti sudah yang macam-macam. Seperti menganggap mereka pencopet, maling, atau anak yang tidak tau aturan. Tetapi kembali ke sebelumnya, kita harus tau apa latar belakang mereka. 
Jadi, inti dari permasalahan yang di peroleh adalah, tidak semua anak jalanan mempunyai jiwa beringas. Karena banyak diantara anak jalanan yang menjalankan hidupnya demi untuk menafkahkan keluarganya, dan juga mereka tidak melakukan hal-hal yang bersifat premanisme di pandang masyarakat selama ini.
Mulai dari sekarang janganlah selalu berfikiran negative tentang anak jalanan. Jika anda selalu berfikir negative tentang mereka, maka koreksi dulu diri anda apakah sudah 100% benar.

Seperti kata pepatah  “don’t  judge book by its cover”  jangan menilai seseorang hanya dari luarnya, dan tak kenal maka tak sayang. Mari kita perhatikan anak jalanan yang tidak mampu tetapi mempunyai semangat yang tinggi untuk sekolah.