Nama : Dwi Harsuwendo
Npm : 19112352
Kelas : 5 KA 36
Pendahuluan
Kemiskinan adalah sebuah topik yang dibicarakan hampir diseluruh dunia. kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Pembangunan di Indonesia saat ini telah membawa banyak perubahan dalam
berbagai aspek di masyarakat, baik pada kawasan pedesaan maupun perkotaan.
Perubahan tersebut membawa dampak tidak hanya terhadap lingkungan fisik, tapi
juga sistem nilai dalam tatanan kehidupan sosial bermasyarakat. Namun sayangnya
perubahan yang diciptakan oleh pembangunan membawa dampak yang menyertainya
sangat mengerikan dan kompleks, karena ternyata telah melahirkan
keterbelakangan dan kemiskinan dalam masyarakat.
Identifikasi masalah
Kemiskinan di indonesia, dampak
dari kemiskinan dan upaya pengetasan kemiskinan.
Masalah ini diankat dengan asumsi bahwa nyatanya d zaman globalisasi seprti
sekarang ini, kemiskinan di indonesia semakin banyak saja seperti tak kunjung
usai. Masalah ini menimbulkan masalah-masalah baru seperti pengangguran, dan
kekerasan yang belakangan ini sering terjadi di indonesia dan akhirnya
pembangunan ekonomi tidak berjalan lancar.
Alat analisa
Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan
yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat,
termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama
meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses
pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah strategis.
John C. Bock, dalam Education and Development: A Conflict Meaning (1992),:
- memasyarakatkan ideologi dan nilai-nilai sosio-kultural bangsa.
- mempersiapkan tenaga kerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, dan mendorong perubahan sosial, dan
- untuk meratakan kesempatan dan pendapatan. Peran yang pertama merupakan fungsi politik pendidikan dan dua peran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang lain merupakan fungsi ekonomi.
Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam pembangunan nasional muncul dua
paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan
kebijakan pendidikan: Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi. Paradigma
fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan masyarakat
tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan
sikap modern. Menurut pengalaman masyarakat di Barat, lembaga pendidikan formal
sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan, melatih
kemampuan dan keahlian, dan menanamkan sikap modern para individu yang
diperlukan dalam proses pembangunan. Bukti-bukti menunjukkan adanya
kaitan yang erat antara pendidikan formal seseorang dan
partisipasinya dalam pembangunan. Perkembangan lebih lanjut muncul, tesis Human
lnvestmen, yang menyatakan bahwa investasi dalam diri manusia lebih
menguntungkan, memiliki economic rate of return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.
Sejalan dengan paradigma Fungsional, paradigma Sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam pembangunan adalah: a) mengembangkan kompetensi individu, b) kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, dan c) secara umum, meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Sejalan dengan paradigma Fungsional, paradigma Sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam pembangunan adalah: a) mengembangkan kompetensi individu, b) kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, dan c) secara umum, meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan
moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu kemiskinan
absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set
standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara.
Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang
makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira
2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa). bank
dunia mendefinisikan kemiskinan absolut sebagai hidup dg
pendapatan dibawah usd $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk
pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1
miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang
yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21%
pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang
hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi ,
nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.Meskipun
kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang
kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini
menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah
pinggiran kota dan ghetoo yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai
kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam
pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk
menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara
berkembang.
Landasan teori
Lingkaran kemiskinan
Lingkaran kemiskinan didefinisikan sebagai suatu rangkaian kekuatan yang
saling mempengaruhi satu sama lain sehingga menimbulkan suatu kondisi dimana
sebuah negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesulitan untuk
mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi.
Konsep lingkaran kemiskinan menganggap bahwa :
- Ketidak mampuan untuk mengerahkan tabungan yang cukup.
- Kurangnya faktor pendorong untuk kegiatan penanaman modal
- Tingkat pendidikan masih rendah, merupakan tiga faktor utama yang menghambat proses pembentukan modal dan pembangunan ekonomi di berbagai negara yang sedang berkembang.
Pembahasan
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjan.
Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan global. Di indonesia
masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai. Masih banyak kita dapati para
pengemis dan gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di
kota-kota besar seperti jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan
setiap hari. Kini di indonesia jerat kemiskinan semakin parah. Kemiskinan bukan
semata –mata persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Dapak kemiskinan
Dampak kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks,
diantaranya:
- Penganguran
- Kekerasan
- Pendidikan
- Kesehatan
- Upaya pengetasan kemiskinan di indonesia
Seperti telah disinggung di atas bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah
yang kompleks yang tak terpisahkan dari pembangunan mekanisme sosial, ekonomi
dan politik yang berlaku. Ole karena itu setiap upaya pengetasan kemiskinan
secara tuntas menuntut peninjauan sampai keakar masalah, jadi, memang tak ada
jalan pintas untuk mengetaskan masalah kemiskinan ini. Penanggulanganya tidak
bisa secara tergesa-gesa.
Komitmen pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan tercantum dalam rencana
pembangunan jangka menengah yang disusun berdasarkan strategi nasional
penanggulangan kemiskinan(SNPK). Disamping turut menandatangani tujuan
pembangunan milenium, dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-tujuan
pokok dalam mengetaskan kemiskinan. Termasuk target ambisius dalam mengurangi
angka kemiskinan.
Ada tiga ciri kemiskinan yang menonjol di indonesia. Pertama, banyak rumah
tangga yang berada disekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan
PPPAS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tidak tergolong
miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan
pada pendapatan sehingga tidak mengambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya.
Banyak orang yang tidak tergolong miskin dari segi pendapatan dapat
dikatagorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan
dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan pembangunan manusia.
Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah indonesia, perbedaan antar
daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di indonesia.
Tiga cara untuk membantu mengankat diri dari kemiskinan adalah melalui
pertumbuhan ekonomi, layanan masyarakat dan pengeluaran pemerintah. Masing-masing
cara tersebut menangani minimal satu dari tiga ciri utama kemiskinan di
indonesia, yaitu: kerentanan, sifat multy dimensi dan keragaman antar daerah .
Dengan kata lain, strategi dari pengentasan yang efektif bagi indonesia
terdiri dari tiga komponen:
- Membuat pertumbuhan ekonomi bermanfaat bagi rakyat miskin.
- Membuat layanan sosial bermanfaat bagi rakyat miskin.
- Membuat pengeluaran pemerintah bermanfaat bagi rakyat miskin.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan masalah yang kompleks yang
memerlukan penangan lintas sektoral, lintas profesional dan lintas lembaga.
Departmen sosial merupakan salah satu lembaga pemerintah yang telah lama aktif
dalam program pengentasan kemiskinan.
Saran
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya . saran saya
agar pemerintah dan seluruh masyarakat di indonesia mau bekerja sama untuk ikut
berperan serta dalam meminimalkan jumlah kemiskinan agar negara kita bisa
bangkit dari keterpurukan baik dari krisis ekonomi maupun kemiskinan yang semakin
meningkat tiap tahunya, agar negara kita bisa berkembang dan maju serta
mensejajarkan dengan negara maju yang sejahtera.
Menghilangkan kemiskinan & memakmurkan 230 juta rakyat Indonesia tanpa
terkecuali boleh jadi hanya menjadi angan-angan belaka atau bisa di kata tidak
mungkin terjadi. Tetapi mengurangi kemiskinan sekecil mungkin bisa dilakukan
dengan beberapa program yang mengedepankan kepentingan rakyat.
Pertama meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus bisa dicapai oleh seumua kalangan kalau bisa Wajib Belajar 16 tahun agar dicanangkan. Agar menciptakan Anak Indonesia yang cerdas, berintelektual tinggi serta dapat berguna bagi kepentingan bangsa & negara
Kedua Membuka banyak lapangan kerja. Merupakan salah satu langkah efektif untuk menekan kemiskinan karena dengan adanya lapangan pekerjaan maka Seorang ayah tidaah harus hanya duduk dirumah tanpa ada penghasilan namun bekerja dan mendapat penghasilan untuk kesejahteraan keluarganya.
Ketiga Stop eksplorasi/pengurasan kekayaan alam Indonesia oleh perusahaan asing. Karena banyak kekayaan negeri ini yangdikelola asing dengan alasan kita tidak mampu. Padahal jika kekayaan alam Indonesia dikelola sendiri maka hasil dari pengelolaan akan di nikmati oleh kita juga.
Jika beberapa langkah diaatas berjalan dengan rencana niscaya Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.
http://appifrend.wordpress.com/2011/12/25/makalah-masalah-kemiskinan- dan-penanggulangannya/
Pertama meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus bisa dicapai oleh seumua kalangan kalau bisa Wajib Belajar 16 tahun agar dicanangkan. Agar menciptakan Anak Indonesia yang cerdas, berintelektual tinggi serta dapat berguna bagi kepentingan bangsa & negara
Kedua Membuka banyak lapangan kerja. Merupakan salah satu langkah efektif untuk menekan kemiskinan karena dengan adanya lapangan pekerjaan maka Seorang ayah tidaah harus hanya duduk dirumah tanpa ada penghasilan namun bekerja dan mendapat penghasilan untuk kesejahteraan keluarganya.
Ketiga Stop eksplorasi/pengurasan kekayaan alam Indonesia oleh perusahaan asing. Karena banyak kekayaan negeri ini yangdikelola asing dengan alasan kita tidak mampu. Padahal jika kekayaan alam Indonesia dikelola sendiri maka hasil dari pengelolaan akan di nikmati oleh kita juga.
Jika beberapa langkah diaatas berjalan dengan rencana niscaya Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar